Tips Marketing dengan Teknik Soft Selling di Media Sosial

Hal pertama yang dilakukan saat pertama kali membuka usaha adalah memikirkan strategi marketingnya. Tips Marketing dengan Teknik Soft Selling di Media Sosial ini akan membantu Anda memasarkan produk dengan tepat.

Pada saat awal merintis usaha, banyak pebisnis yang memulai menawarkan produknya pada kerabat terdekat. Tapi, hal tersebut tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena ketika semua kerabat sudah membeli produk Anda, maka Anda bisa kehabisan pelanggan.

Ada langkah lain yang bisa diambil yaitu dengan mempromosikan produk ke media sosial karena media sosial menjadi wadah yang saat ini digandrungi oleh masyarakat. Ada banyak orang yang rela menghabiskan waktunya berjam-jam demi berselancar di media sosial.

Hal ini tentu harus Anda manfaatkan untuk memasarkan produk Anda. Namun, Anda tidak boleh asal-asalan dalam melakukan marketing karena Anda bisa mengalami kerugian.

Anda bisa mencoba teknik soft selling dalam melakukan marketing. Lalu, apa itu teknik soft selling? Bagaimana cara menerapkannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Teknik Soft Selling

Teknik soft selling adalah sebuah teknik pemasaran yang lebih berfokus pada kemudahan berpromosi atau bisa disebut juga sebagai penjualan secara tidak langsung.

Dalam mempromosikan produk, seseorang biasanya menggunakan gaya yang persuasif tapi tidak kelihatan sedang berjualan, sehingga membuat audiens tertarik untuk membeli produk.

Tips Marketing dengan Teknik Soft Selling di Media Sosial

Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk kemajuan bisnis Anda, diantaranya:

Tentukan Target Pasar

Marketing soft selling

Sebelum memasarkan produk, Anda harus sudah memikirkan target pasar. Ke mana produk akan dipasarkan? Siapa saja yang akan membeli produk? Dengan menjawab pertanyaan tersebut, Anda akan mengetahui strategi yang tepat untuk memasarkan bisnis Anda.

Gunakan Kalimat Sederhana dan Menarik

Penggunaan kalimat yang tepat mampu mempengaruhi pikiran dan perasaan audiens. Untuk itu, gunakan kalimat sederhana dan menarik dalam melakukan penjualan.

Kalimat yang sederhana namun menarik tentu lebih mudah diingat oleh audiens. Hindari penggunaan kalimat yang tidak banyak orang tahu. Gunakan kalimat-kalimat yang familiar di telinga audiens Anda.

Sesuaikan juga dengan target pasar. Misalnya, Anda ingin memasarkan skincare remaja, maka Anda bisa menggunakan bahasa kekinian remaja yang sedang hits.

Hal itu jauh lebih menarik bagi mereka, daripada menggunakan kalimat-kalimat yang baku seperti dalam rapat formal. Ini pasti kelihatan kaku.

Berusahalah untuk memasukkan diri. Artinya, lihat segmen pasar dan bersikaplah seperti Anda menjadi audiens. Sehingga, Anda bisa menempatkan posisi seperti target pasar Anda. Tentu, hal itu tidak akan membosankan untuk didengar atau dibaca.

Sisipkan Value di Dalam Konten

Ketika Anda membuat akun media sosial, hindari memosting konten yang isinya hanya foto-foto produk saja. Lebih baik, ubah teknik pemasaran Anda dengan teknik soft selling.

Misalnya, jika Anda membuka bisnis skincare, daripada memosting ingredients produk dari brand Anda, alangkah lebih baiknya membagikan informasi seputar manfaat salah satu bahan dari produk Anda tanpa menyebutkan brand milik Anda.

Misalnya, memosting manfaat bahan niacinamide bagi kulit wajah. Lalu, Anda menjelaskan apa saja manfaat-manfaatnya tanpa mengaitkan brand Anda secara gamblang di sana.

Dengan begitu, audiens akan memperoleh informasi bermanfaat dari konten yang disampaikan, hingga akhirnya audiens mengenal produk Anda dari nama brand yang muncul pada postingan.

Di sinilah letak value di dalam konten produk Anda. Secara tidak langsung, ketika mereka tahu bahan niacinamide tersebut ada pada produk Anda, maka ketika mereka merasa butuh, mereka pun akan membeli produk Anda.

Buat Konten yang Berkualitas

Marketing soft selling

“The Power of Viral”, begitulah kira-kira fantastisnya hasil penjualan dari konten yang viral. Ada banyak pebisnis yang mendapatkan pesanan ratusan kali lipat setelah kontennya viral.

Contohnya saja produk pemutih kulit dan penghilang jerawat. Sering kali konten seperti ini viral di media sosial. Pasalnya, masalah ini sangat dekat dengan kehidupan kita.

Ada banyak orang yang memiliki permasalahan jerawat yang tidak kunjung sembuh dan banyak sekali orang-orang indonesia yang menginginkan kulit putih.

Untuk itu, ketika kontennya dirasa menarik dan membuat audiens tertarik, biasanya mereka akan terpengaruh untuk mencoba produk tersebut.

Apalagi, wajah seakan menjadi aset berharga bagi setiap orang. Demi punya kulit mulus, orang-orang rela mengeluarkan banyak uang dan bahkan tidak terlalu memandang nominal. Yang terpenting, wajahnya bisa mulus dengan cepat.

Lalu, saat beberapa kali mencoba dan ternyata cocok, tak jarang mereka akan membelinya berkali-kali. Bahkan, merekomendasikan produk tersebut dengan senang hati.

Belakangan ini, ada teknik soft selling yang berhasil di kalangan pebisnis. Caranya yaitu dengan memosting sebuah konten before dan after perjalanan menghilangkan jerawat dan perubahan seseorang semenjak menggunakan sebuah produk.

Dalam video tersebut, perempuan itu hanya memosting videonya saat masih berjerawat hingga akhirnya memiliki kulit yang mulus. Lalu, ada juga video perempuan yang memosting wajahnya sebelum dan setelah glow up.

Tak jarang di video tersebut banyak yang berkomentar dan bertanya tentang produk apa yang digunakan sang pembuat konten.

Biasanya, kreator akan memberitahukan produk apa yang ia gunakan di video selanjutnya. Dalam video tersebut juga menjelaskan link pembelian.

Nah, dari sinilah orang-orang akan membeli produk tersebut di toko lewat link yang tertera. Alasannya karena mereka yakin bahwa toko yang direkomendasikan tersebut memuat produk original, dengan harapan bisa memiliki kulit mulus dan glowing seperti kreator.

Dari contoh tersebut bisa dilihat bahwa pengaruh soft selling-nya begitu terasa. Orang-orang tertarik karena video tersebut dibuat berdasarkan pengalaman dari orang yang pernah mengalami masalah yang sama sebelumnya.

Bahkan, mereka tidak sadar bahwa secara tidak langsung video tersebut mengandung unsur iklan, namun dikemas dengan teknik yang menarik.

Sehingga, membuat orang-orang percaya dan tertarik untuk membeli tanpa berpikir panjang lagi. Konten yang sangat persuasif ini boleh dicoba oleh para pebisnis yang ingin usahanya melejit.

Jangan khawatir jika Anda belum mampu membuat konten yang berkualitas karena sekarang semua serba mudah. Anda bisa mengandalkan agensi digital yang berpengalaman membuat konten.

Buat Campaign yang Sesuai

marketing soft selling

Campaign yang sesuai bisa membuat audiens mengingat brand Anda. Misalnya, Anda menjual produk sirup, maka Anda bisa memanfaatkan hari-hari besar seperti bulan puasa Ramadhan, Idul Fitri, Natal, dan lain sebagainya.

Buatlah konten unik yang bisa mengingatkan orang lain akan produk sirup Anda, bahkan mungkin jadi konten yang paling ditunggu saat Ramadhan, Idul Fitri, dan Natalan tiba.

Betapa besar pengaruh Teknik Soft Selling di Media Sosial. Produk baru bisa jadi dikenal luas bahkan bisa meningkatkan penjualan.

Apakah Anda sudah pernah mencoba teknik soft selling? Bagaimana dampaknya bagi bisnis Anda? Yuk, ceritakan pengalaman Anda seputar soft selling di kolom komentar DuaDigit Digital Agency!

2 thoughts on “Tips Marketing dengan Teknik Soft Selling di Media Sosial”

Leave a Comment